Friday, May 17, 2013

The Great Gatsby

Judul: The Great Gatsby
Penulis: F. Scott Fitzgerald
Penerbit: Picador
Edisi: Movie tie-in
Format: Paperback
ISBN: 9781447225928
Bahasa: Inggris

He smiled understandingly - much more than understandingly. It was one of those rare smiles with a quality of eternal reassurance in it, that you may come across four or five times in life. It understood you just as far as you wanted to be understood.

Dinarasikan melalui sudut pandang Nick Carraway, The Great Gatsby mengisahkan dinamika kehidupan Amerika di tahun 1920an. Di tengah-tengah ledakan bursa saham dan carut-marut moralitas di masa itu, Jay Gatsby masih mengejar cinta lamanya Daisy Buchanan - yang pernah dicintainya 5 tahun silam dan kini telah menjadi istri Tom Buchanan. Berbeda dengan keluarga Buchanan yang memang keturunan kaya, Gatsby adalah orang kaya baru; yang entah dari mana ia mendapatkan semua kekayaannya.

Nick yang juga adalah sepupu Daisy, di satu saat harus menyaksikan perselingkuhan Tom dengan Myrtle Wilson - istri dari George Wilson, di lain waktu membantu Daisy bertemu kembali dan menjalin hubungan dengan Gatsby.

Gatsby - Daisy - Tom - Myrtle - George, dengan Nick sebagai saksi yang berada di antara mereka, hingga tragedi mematahkan bangun segilima itu.

*

Buku setebal 200-an halaman saja ini, sangat membingungkan di chapter awal. Meski bukan karya Fitzgerald yang pertama yang saya baca, kerumitan kata-katanya membuat saya sempat sulit maju dari chapter 1 >.< Fitzgerald juga memuat banyak metafora di dalam buku ini. Apa yang di luar tampak seperti "sekedar kasih tak sampai", makna sesungguhnya lebih dalam dari itu.

Usai membaca buku ini, saya merasakan hampa yang tak terdefinisikan. Daisy dengan lampu hijau di dermaga rumahnya mungkin dimaksudkan Fitzgerald sebagai Amerika dengan American Dream-nya. Apapun "makna besar" yang ada di kepala beliau ketika menuliskan buku ini, bagi saya The Great Gatsby sangat mengena secara pribadi.

Gatsby yang menggantungkan impian dan harapannya pada Daisy, memperjuangkannya dengan segala daya upaya, tak pernah menyadari bahwa impian itu semu, kosong, dan bahkan tak lagi layak diperjuangkan. Sesuatu yang membuat saya merenung galau; adakah hal-hal yang selama ini dengan riang diperjuangkan hanyalah untuk tujuan yang semu belaka?

Gatsby adalah pria naif yang mengukir mimpi palsu demi tujuan yang rapuh dan hampa. Sebelum terlambat seperti seorang Jay Gatsby, inilah waktunya menata tujuan dan menginventaris mimpi dan resolusi sekali lagi.
"They're rotten crowd. You're worth the whole damn bunch put together." ~ Nick to Gatsby, p.198

Tak pelak, Gatsby memang pria istimewa. Namun ketika mendedikasikan hidupnya untuk sesuatu yang tak sepantasnya, ia hanya akan menuju ke kesia-siaan...

Ah sudahlah, keluarkan cangkir-cangkirnya, old sport!



***

The Movie (2013)

Mumpung masih anget, semalam saya nonton movie terbaru The Great Gatsby arahan Baz Luhrmann. Dan? Saya sukaaa!

Source

Style Luhrmann ketika membuat Romeo + Juliet keluar lagi. Rasa party ala OKB di era 20-an dibuat hingar-bingar dengan jazz-hip-hop. Secara storyline ada sedikit bagian yang dikurangi dan sedikit yang ditambahkan. Dialog dan narasinya true to the book. Jadi berasa Tobey Maguire ngebacain The Great Gatsby ^_^

Berhubung udah baca bukunya, udah tau endingnya, jadilah setiap kali ngeliat Jay Gatsby rasanya mau mewek. Paling sedih waktu menjelang akhir, adegan di mana Gatsby cerita ke Nick tentang impiannya bersama Daisy.. betapa sumringah wajahnya, padahal Daisy.. aah sedihnyaaa T_T

Kebetulan saya berkesempatan menyicipi 3D, meski ini bukan film action tapi dalam beberapa adegan efek 3D membuat cerita jadi terasa lebih dramatis. Yang ngerasa masih bingung sama cerita The Great Gatsby akibat mbuletnya bahasa Fitzgerald, film ini rasanya bisa membantu (untungnya, subtitle Indonesia yang saya tonton kemarin bagus, ga parah kaya buku terjemahan Serambi :p)

Moga DVD-nya cepet keluar, pengen nonton lagi >_<

*

Posting ini diikutsertakan pada event:

11 comments:

  1. Yayyy...toast pake 5 cangkir! ^__^ (maksudnya kita sama2 kasih 5 bintang, hihi..)

    Fitzgerald ini genius ya, bisa bikin cerita sambil nyelipin banyak makna, yang kalo sekedar dibaca aja gak bakal kita temukan. Kudu pake otak prima nih bacanya!

    Jadi penasaran, kalo aku baca ulang beberapa tahun lagi, apa bisa menemukan hal lain lagi ya, old sport? :P

    Ini review buku + movie gak diikutin Books to Movies meme-nya Maria?

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang asik, ga nyari makna juga bisa dapet "nyesek"-nya *peluk mas Jay

      wah iya, ada meme books to movies ya

      Delete
  2. mana daftar kesalahannya mbak Dessy??

    ReplyDelete
    Replies
    1. kesalahan terjemahan nyusul yaa.. soalnya itu ngeselin, jadi jangan dicampur di sini :p

      Delete
  3. Ahhh....aku iri padamu dalam dua hal Mba:
    1. Belum nonton filmnya...huhuhuhu
    2. Belum punya buku versi movie tie in nya...huhuhu

    tapi setuju, buku ini layak dapet bintang yang banyak kok :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayooh nontoon!
      cover movie tie-in Gatsby ini cakep ya, meski sayang kertas covernya glossy biasa, coba lebih artsy lagi :p

      Delete
  4. Biasanya aku males punya edisi movie tie-in, tapi yang ini bikin ngiler ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, samaa biasanya juga males sama edisi movie tie-in. Tapi yang ini artworknya cakep XD

      Delete
  5. Saya juga kasih 5 out of 5 buat The Great Gatsby!
    Daisy is a good example of flappers era 20an. Nice review, I'm a new reader of your blog btw :)

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. layaknya peminpin yang di gulingakan yag memperjuangkan raknyatnya , di akhir hayatnya hanya mendapat cacian!

    ReplyDelete