Friday, May 31, 2013

The Happy Prince and Other Tales

Ilustrasi pada 1st edition | source
Judul: The Happy Prince and Other Tales
Penulis: Oscar Wilde
Pertama terbit dalam bentuk kumpulan cerpen: 1888
Bahasa: Inggris

The Happy Prince and Other Tales terdiri dari 5 cerita pendek; The Happy Prince, The Nightingale and The Rose, The Selfish Giant, The Devoted Friend, dan The Remarkable Rocket.

The Happy Prince
Bercerita tentang patung seorang Pangeran Bahagia, yang indah dengan tubuh berlapis emas dan bertatahkan batu rubi dan safir. Patung pangeran menjadi kebanggaan kota. Namun, pangeran yang ketika hidup selalu bahagia, setelah menjadi patung ia melihat banyaknya kesengsaraan di penjuru negeri. Di suatu musim dingin, datang seekor burung beristirahat di dekat tubuhnya, ia meminta tolong sang burung untuk menyungkil batu rubi dari gagang pedangnya untuk diberikan kepada rakyat jelata. Sang burung menjadi sangat menyayangi Pangeran Bahagia dan urung bermigrasi, terlebih ketika pangeran memerintahkannya mengambil kedua bola matanya yang terbuat dari safir untuk diberikan pada rakyat miskin.

Dengan setia sang burung menjadi pendamping pangeran, menguliti emas di tubuh patung itu sehelai demi sehelai untuk dibagikan.
"It is curious," he remarked, "but I feel quite warm now, although it is so cold."
"That is because you have done a good action," said the Prince.
"Dear little Swallow," said the Prince,"you tell me of marvellous things, but more marvellous than anything is the suffering of men and of women. There is no Mystery so great as Misery..."

Terbiasa dengan humor Oscar Wilde, The Happy Prince-lah karya Wilde pertama yang sukses membuat saya nangis berderai-derai air mata :p

The Nightingale and The Rose
Apa jadinya ketika seekor burung mungil jatuh hati pada seorang pemuda. Demi memenuhi harapan sang pemuda untuk memiliki bunga mawar merah untuk diberikan pada gadis pujaannya, sang burung rela menusukkan jantungnya ke duri pohon mawar.

Tapi cinta tak selalu indah, dan tak selalu cukup berharga untuk pengorbanan sedemikian besar. Ini, lagi-lagi merupakan kisah sedih yang menyesakkan hati hukz hukz.. Dan bikin pengen jitak si pelajar nyebelin itu >_<
"What a silly thing Love is," said the Student as he walked away. "It is not half as useful as Logic, for it does not prove anything, and it is always telling one of things that are not going to happen, and making one believe things that are not true. In fact, it is quite unpractical, and as in this age to be practical is everything, I shall go back to Philosophy and study Metaphysics."

The Selfish Giant
Mungkin ini adalah cerita yang paling normal dibandingkan 4 cerita lainnya.
Seorang raksasa memiliki istana dengan taman yang indah. Selama 7 tahun sang raksasa pergi mengunjungi kawannya dan ketika kembali betapa murkanya ia melihat anak-anak bermain di tamannya. Tak suka dengan kehadiran banyak anak-anak di taman miliknya, Raksasa membangung dinding tinggi dan memasang plang dilarang masuk.

Namun rupanya, tak adanya anak-anak itu membuat musim semi enggan datang ke taman. Tak hanya musim semi, musim panas dan gugur pun malas mampir ke sana. Taman itu selamanya dalam musim dingin yang beku. Raksasa yang heran merasa senang ketika akhirnya musim semi menghampiri tamannya, dan tersadarlah ia ketika melihat bahwa yang menyebabkan musim semi datang adalah anak-anak yang diam-diam menerobos ke taman melalui lubang kecil di dinding.

"I have many beautiful flowers," he said. "But the children are the most beautiful flowers of all."

The Devoted Friend
Ini dia cerita paling menjengkelkan dalam kumcer The Happy Prince and Other Tales ini.
"Love is all very well in its way, but friendship is much higher. Indeed, I know of nothing in the world that is either nobler or rarer than a devoted friendship." ~ Water-rat
Oke, awalnya boleh juga. Etapii bukan Oscar Wilde namanya kalo ga satir. "devoted friendship" yang seperti apa dulu niih. Simak aja penjelasan si tikus air (atau tikus got ya?);
"And what, pray, is your idea of the duties of a devoted friend?" asked a Green Linnet.
"What a silly question!" cried the Water-rat. "I should expect my devoted friend to be devoted to me, of course."
Err..

Dari situlah cerita tentang Hans dan temannya Miller. Tentang Hans yang sangat setia pada temannya, si Miller yang nyebelin setengah mati! Misalnya ketika musim dingin tiba, Hans yang miskin kelaparan dan kedinginan. Miller bukannya nengokin dia malah bilang "when people are in trouble they should be left alone, and not be bothered by visitors". *pentung Miller.

Puncak kekesalan saya adalah ketika Hans membutuhkan sebuah gerobak, Miller berjanji akan meminjamkannya. Tapi, belum juga itu gerobak dipinjemin beneran, Miller udah minta kayu dari Hans, minta bunga sekeranjang penuh, nyuruh Hans bawain tepungnya ke pasar, benerin atap lumbungnya, dan macam-macam lagi.. dengan alasan "kan entar aku mau pinjemin kamu gerobakku, masa kamu ga mau bantuin aku".. aargh!! *pentung Miller.

Saya emosi jiwa baca The Devoted Friend ini >,<

Ada banyak sekali epigram kocak di kisah ini. Puncaknya adalah;
"I am rather afraid that I have annoyed him," answered the Linnet. "The fact is, that I told him a story with a moral."
"Ah! That is always a dangerous thing to do," said the Duck.

The Remarkable Rocket
Sama seperti pada The Devoted Friend, epigram ala Wilde merajalela di sini. Kisah kocak tentang petasan roket super yang dengan sombongnya mengaku diri punya perasaan sensitif, hingga mendemonstrasikannya dalam tangisan yang heboh. Padahal, petasan kan harus kering, kalau basah karena air mata gimana bisa diledakkan coba! Rocket yang malang, hingga akhir pun ia tak menyadari kebodohannya >_<
"You should be thinking about others. In fact, you should be thinking about me. I am always thinking about myself, and I expect everybody else to do the same. That is what is called sympathy." ~ the Rocket

Dan ketika si Rocket kena batunya... >_<
"Conversation, indeed!" said the Rocket. "You have talked the whole time yourself. That is not conversation."
"Somebody must listen," answered the Frog. "and I like to do all the talking myself. It saves time, and prevents arguments."
*

Sedih atau lucu, Oscar Wilde tidak pernah lupa menampilkan witty side-nya dalam kumpulan dongeng ini XD Dan untuk itu, 4 cangkir saya keluarkan dari lemari makan (ati-ati jangan sampe keliatan si Miller ntar diminta sama dia >.<)



*
Dibuat untuk:
- Baca bareng BBI tema Kumcer
- Getting Wilde; Oscar Wilde project (masih kaming suun XD)

Autumn Once More

Judul: Autumn Once More
Penulis: Ilana Tan, Ika Natassa, AliaZalea, dkk
Penerbit: GPU
ISBN: 9789792294712
Halaman: 232


Autumn Once More berisi 13 cerpen metropop dari 13 penulis, dengan satu benang merah; cinta.

Ada cinta yang galau dari seorang Rachel di antara pria pilihan keluarga atau Erik, dalam Thirty Something (Anastasia Aemilia). Ada cinta yang sempat menghilang dan memberi kesempatan kedua (Be Careful What You Wish For, aliaZalea), cinta yang terjebak dalam lift (Stuck With You, Christina Juzwar), cinta dalam balutan kegilaan yang posesif (Tak Ada Yang Mencintaimu Seperti Aku, Hetih Rusli), cinta yang rela melepaskan untuk kembali mendekap (Her Footprints on His Heart, Lea Agustina Citra), cinta yang menjadi ragu karena media social (Love is A Verb, Meilia Kusumadewi), maupun cinta pada sang mama (The Unexpected Surprise, Nina Andiana).

Judul Autumn Once More sendiri diambil dari judul cerpen karya Ilana Tan, yang rupanya adalah side story dari Autumn In Paris.

Sebuah senja yang sempurna dibentangkan di langit. Senja itu kupesan khusus untuk seorang perempuan yang sudah setahun tidak kutemui, perempuan yang telah bertahun-tahun lamanya mencintaiku ~ Senja Yang Sempurna

Cerpen favorit saya adalah Jack Daniel's vs Orange Juice (Harriska Adiati), bercerita tentang cowok yang berusaha jadi baik karena jatuh hati pada anak pak haji, dengan ending yang bikin cengar-cengir miris :D Juga Perkara Bulu Mata (Nina Addison), yang berhasil menangkap pertanda cinta dalam bentuk perhatian yang sederhana seperti perhatian pada bulu mata. Lalu Senja Yang Sempurna (Rosi L. Simamora) yang puitis yang setidaknya menawarkan diksi yang menarik. Tak ketinggalan Cinta 2x24 Jam (Shandy Tan), sebuah cerpen yang berhasil bikin saya ngikik geli.

"I love you, mom," Lingga mengakhiri teleponnya.
I love you too, balasku tanpa suara.
~ Cinta 2x24 Jam

Di antara 13 cerpen ada satu cerpen yang tidak saya baca yaitu Critical Eleven (Ika Natassa), karena belum apa-apa saya sudah ga tahan sama bahasa campur-aduknya.

Cinta, bisa terjadi di mana saja, kapan saja, pada siapa saja. Pembaca juga bisa berbagi cinta pada sesama dengan membeli buku ini, karena semua royalti akan disumbangkan melalui Dana Kemanusiaan Kompas.

Secara keseluruhan Autumn Once More ini ringan-ringan saja, jenis yang bisa menemani kita santai menunggu bus transjakarta atau ngopi-ngopi; tanpa beban mengalir. Tanpa beban pula terlupakan...



Dibuat untuk:
- Baca Bareng BBI tema Kumcer

Memori-memori Memoritmo

Judul: Memoritmo
Penulis: Ade Paloh, Anto Arief, Cholil Mahmud, dkk
Penerbit: Bukune
ISBN: 6022200725
Hal.: 180
Format: Paperback

Mungkin memang itulah yang dilakukan oleh lagu-lagu tertentu terhadap setiap orang, memunculkan kenangan, dan yang lebih hebat lagi, menciptakan sebuah koneksi ~ Intro, hal. 8

Lagu, siapa yang tak terbuka laci-laci memorinya ketika sebuah nada lama mendadak diputar. Terobrak-abrik tumpukan kenangannya kala DJ radio dengan tidak sopan memasang lagu lawas. Berbekal ini, sebenarnya Memoritmo punya potensi untuk saya sukai. Sayangnya, tidak demikian.

Saya kurang paham buku apa ini sebenarnya. Jadi, tulisan berdasarkan ketidakpahaman ini mungkin bisa dipertanyakan keabsahannya :p

Menurut sang penggagas - Maradilla Syachridar, buku ini adalah kumpulan memoar yang berhubungan dengan lagu. Namun ada terselip beberapa cerpen di dalamnya. Ataukah itu memoar berbentuk cerpen? Saya sungguh tak tahu. Ada pula puisi, yang juga bisa jadi merupakan larik memori.

Pengisi buku ini ada yang penulis lagu, musisi, penyiar radio, penulis, dll yang kebanyakan adalah nama baru bagi saya (ampuni saya karena kurang gaul :p).

Namun, kekuatan istimewa sebuah lagu ini punya satu konsekuensi buruk; sebuah lagu bisa memonopoli memori ~ Madu dan Racun, hal. 34

Keempat belas cerita dalam Memoritmo diberi judul sesuai dengan judul lagu yang menginsiprasi kisahnya. Dan meski bingung bagaimana harus menyiapkan diri dan menyikapi setiap tulisan, ada beberapa tulisan yang saya lumayan suka, yang justru sama sekali tak tampak seperti memoar (mungkin itu sebabnya menarik buat saya?). Seperti kisah Dimas dengan guru mengajinya dalam Yeh Jo Halka Saroor Hae (Galih Wismoyo), atau kegelapan berwarna kuning dari masa lalu seorang wanita dalam Bad Wisdom (Kartika Jahja), juga Sahabat Gelap (Valiant Budi) yang menceritakan drama pemalakan era 90-an. Ketiganya kebetulan ditulis dengan gaya cerpen (yang lagi-lagi saya tak tahu apakah ketiganya kisah nyata atau fiksi), yang meski tak istimewa tapi setidaknya saya benar-benar baca :p (loh yang lain ga dibaca? dibaca sih tapi yagitudeh)

Djuwita Malam milik Anto Arief puisi yang menarik, tapi terlalu berlarut-larut tanpa ada kemajuan cerita. Saya suka diksi Ade Paloh dalam Do You Want To Know A Secret?, meski tak terlalu tertarik dengan apa yang diceritakan (padahal saya suka The Beatles), dan lama-lama terasa terlalu mendayu-dayu untuk selera saya. Dan lirik Across The Universe-nya The Beatles yang menjadi judul tulisan Eross Chandra menempel dan membekas seperti permen karet di liang kepala saya, meski saya tak ingat lagi apa yang ditulis Eross di situ.

Secara keseluruhan, tulisan-tulisan di buku ini akan menarik kalau saya baca via blog. Tentu menyenangkan menyimak memori masing-masing penulis jika saya menikmatinya lewat posting blog. Tapi saya tak menemukan sesuatu untuk membuat mereka menarik juga ketika tercetak di dalam buku. Mungkin, jika empunya ide tetap pada gagasan awal yaitu membuat kumcer yang dengan lagu sebagai benang merah, bisa jadi hasilnya lebih menarik. Mungkin.

Atas segala ketidakmengertian, ke-gagal-paham-an, saya keluarkan 2 cangkir; 1 1/2 untuk cover yang sangat membangkitkan nostalgi, dan 1/2 untuk beberapa cerpen yang saya sukai.



Dibuat untuk:
- Baca Bareng BBI tema Kumcer

Friday, May 17, 2013

The Great Gatsby

Judul: The Great Gatsby
Penulis: F. Scott Fitzgerald
Penerbit: Picador
Edisi: Movie tie-in
Format: Paperback
ISBN: 9781447225928
Bahasa: Inggris

He smiled understandingly - much more than understandingly. It was one of those rare smiles with a quality of eternal reassurance in it, that you may come across four or five times in life. It understood you just as far as you wanted to be understood.

Dinarasikan melalui sudut pandang Nick Carraway, The Great Gatsby mengisahkan dinamika kehidupan Amerika di tahun 1920an. Di tengah-tengah ledakan bursa saham dan carut-marut moralitas di masa itu, Jay Gatsby masih mengejar cinta lamanya Daisy Buchanan - yang pernah dicintainya 5 tahun silam dan kini telah menjadi istri Tom Buchanan. Berbeda dengan keluarga Buchanan yang memang keturunan kaya, Gatsby adalah orang kaya baru; yang entah dari mana ia mendapatkan semua kekayaannya.

Nick yang juga adalah sepupu Daisy, di satu saat harus menyaksikan perselingkuhan Tom dengan Myrtle Wilson - istri dari George Wilson, di lain waktu membantu Daisy bertemu kembali dan menjalin hubungan dengan Gatsby.

Gatsby - Daisy - Tom - Myrtle - George, dengan Nick sebagai saksi yang berada di antara mereka, hingga tragedi mematahkan bangun segilima itu.

*

Buku setebal 200-an halaman saja ini, sangat membingungkan di chapter awal. Meski bukan karya Fitzgerald yang pertama yang saya baca, kerumitan kata-katanya membuat saya sempat sulit maju dari chapter 1 >.< Fitzgerald juga memuat banyak metafora di dalam buku ini. Apa yang di luar tampak seperti "sekedar kasih tak sampai", makna sesungguhnya lebih dalam dari itu.

Usai membaca buku ini, saya merasakan hampa yang tak terdefinisikan. Daisy dengan lampu hijau di dermaga rumahnya mungkin dimaksudkan Fitzgerald sebagai Amerika dengan American Dream-nya. Apapun "makna besar" yang ada di kepala beliau ketika menuliskan buku ini, bagi saya The Great Gatsby sangat mengena secara pribadi.

Gatsby yang menggantungkan impian dan harapannya pada Daisy, memperjuangkannya dengan segala daya upaya, tak pernah menyadari bahwa impian itu semu, kosong, dan bahkan tak lagi layak diperjuangkan. Sesuatu yang membuat saya merenung galau; adakah hal-hal yang selama ini dengan riang diperjuangkan hanyalah untuk tujuan yang semu belaka?

Gatsby adalah pria naif yang mengukir mimpi palsu demi tujuan yang rapuh dan hampa. Sebelum terlambat seperti seorang Jay Gatsby, inilah waktunya menata tujuan dan menginventaris mimpi dan resolusi sekali lagi.
"They're rotten crowd. You're worth the whole damn bunch put together." ~ Nick to Gatsby, p.198

Tak pelak, Gatsby memang pria istimewa. Namun ketika mendedikasikan hidupnya untuk sesuatu yang tak sepantasnya, ia hanya akan menuju ke kesia-siaan...

Ah sudahlah, keluarkan cangkir-cangkirnya, old sport!



***

The Movie (2013)

Mumpung masih anget, semalam saya nonton movie terbaru The Great Gatsby arahan Baz Luhrmann. Dan? Saya sukaaa!

Source

Style Luhrmann ketika membuat Romeo + Juliet keluar lagi. Rasa party ala OKB di era 20-an dibuat hingar-bingar dengan jazz-hip-hop. Secara storyline ada sedikit bagian yang dikurangi dan sedikit yang ditambahkan. Dialog dan narasinya true to the book. Jadi berasa Tobey Maguire ngebacain The Great Gatsby ^_^

Berhubung udah baca bukunya, udah tau endingnya, jadilah setiap kali ngeliat Jay Gatsby rasanya mau mewek. Paling sedih waktu menjelang akhir, adegan di mana Gatsby cerita ke Nick tentang impiannya bersama Daisy.. betapa sumringah wajahnya, padahal Daisy.. aah sedihnyaaa T_T

Kebetulan saya berkesempatan menyicipi 3D, meski ini bukan film action tapi dalam beberapa adegan efek 3D membuat cerita jadi terasa lebih dramatis. Yang ngerasa masih bingung sama cerita The Great Gatsby akibat mbuletnya bahasa Fitzgerald, film ini rasanya bisa membantu (untungnya, subtitle Indonesia yang saya tonton kemarin bagus, ga parah kaya buku terjemahan Serambi :p)

Moga DVD-nya cepet keluar, pengen nonton lagi >_<

*

Posting ini diikutsertakan pada event:

Wednesday, May 1, 2013

BBI Giveaway Hop: Winners!

Sebelumnya, terima kasih banget buat yang udah ikutan BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop, baik yang diadakan di Ngidam Buku maupun di 40 blog buku lainnya. Gimana gimana ada yang nyantol gaa? :D

Baeklah, sekarang waktunya cari pemenang!

Masih inget hadiahnya? Ini nih;


Selama periode giveaway (13-26 April), terkumpul 128 komentar; 4 komentar removed by author saya remove permenantly biar ga bikin bingung :D, 1 komentar double entry, 2 komentar untuk memberi tambahan info, dan 1 lagi ga ikutan. Total ada 120 peserta. Uwoww! Lumayan juga ngerekapnya :D

Seru-seru banget alasan pengen ngedapetin buku incerannya; dari yang penasaran, pengen nambah koleksi, pengen ngasih hadiah, dan banyak lagi. Andaai saya bisa ngasih ke kelian semuaa >.<

Tapi, hanya ada 5 pemenang. Seperti yang sudah saya sebutkan, penentuan pemenang melalui random.org. Jadi, kalo ga puas silahkan jitak oom random :p

Okeh, pemenang Ngidam Buku BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop:

Yang mendapatkan buku:

1. Udah Putusin Aja: @chikarein
2. Pintu Harmonika: @LinndaDansen
3. Blue Romance: @YuniAyuAmida
4. Pembunuhan Atas Roger Ackroyd: @smilingnath
5. Negeri Di Ujung Tanduk: @yayaswahyu

SELAMAT!! *tebar conveti

Selanjutnya, pemenang akan dihubungi via twitter dan email. Yang belum beruntung, terima kasih banget untuk partisipasinya, sering-sering pantengin @BBI_2011 kalau-kalau ada info giveaway buku lagi yaa ;)