Wednesday, February 27, 2013

Wishful Wednesday #4


Meramaikan ultah Wishful Wednesday, di Rabu kali ini - sesuai titah sang pemilik acara - saya merekap buku-buku inceran saya. Ga banyak ternyata, cuma 3 :p

#1 The Teleportation Accident-nya Ned Beauman
Status: terbeli

#2 Pride and Prejudice-nya Jane Austen (edisi Penguin English Library)
Status: terombang-ambing alias belum tau kapan bisa terwujud

#3 Wreck This Journal-nya Keri Smith
Status: terbeli

Berarti, secara sah dan tak terbantahkan, hanya satu saja dari 3 buku inceran itu yang belum saya punya yaitu Pride and Prejudice edisi Penguin English Library. Tetapi.. seumpama keberuntungan sudi mampir dan ndilalah mas Random menunjuk saya sebagai pemenang, saya ingin memilih sebuah buku edisi PEL lainnya (maap ya Mr. Darcy kamuh ngalah dulu yaa) sekaligus jadi Wishful Wednesday #4, yaitu;

The Picture of Dorian Gray
Oscar Wilde
Bisa dibeli di: Bookdepository

The Picture of Dorian Gray merupakan salah satu buku favorit saya tahun lalu. Tapi hingga saat ini saya belum punya edisi printed (modal ebook gratisan dari Gutenberg) :p Siapa tahuu bisa dapet printednya gratis juga :D

Apa harapanmu di Rabu ini? Ayo share juga, dan kamu juga bisa berkesempatan menangin hadiah buku dari Books To Share loh, caranya ada di sini, musti cepet soalnya cuma hari ini aja!

Friday, February 22, 2013

Are You Strong Enough To Read Big?

Memanggil para pecinta buku bantal!

Dicari!
Ksatria Perkasa yang mampu memenuhi tantangan berikut:



Syarat buku yang dibaca:
  • Jumlah halaman di atas 500.
  • Supaya kesan seksi dan sensasi tebalnya terasa (>_<), tidak boleh berupa ebook atau audio book, kecuali jika ada alasan khusus (hubungi saya kalau kamu merasa sangat perlu pengecualian).
  • Manga, graphic novel, buku dengan banyak ilustrasi (contoh: Hugo Cabret), tidak diperbolehkan.

Syarat ikutan:
  • Mendaftar di linky di bawah posting ini.
  • Tidak ada batas waktu untuk mendaftar, boleh mendaftar kapan saja selama masih dalam periode challenge.
  • Memasang button Read Big pada blog.
  • Boleh menentukan kelas/level di awal.
  • Membuat review untuk buku yang dibaca.
  • Review bisa dimuat di blog, Goodreads atau Notes Facebook, dan masukkan link-nya ke linky yang  ada di bawah. Jika membuat review sebuah buku di lebih dari satu media, masukkan salah satu saja.
  • Buku dibaca dan direview pada periode 1 Februari 2013 - 31 Januari 2014.
  • Buku boleh re-read, tapi review harus baru (bukan repost), dan diposting pada periode challenge.
  • Boleh overlapping dengan reading challenge lain.
  • Membuat wrap up post di akhir periode, yang berisi: a) Kelas apa yang berhasil dicapai, dan b) Daftar buku apa saja yang dibaca beserta link review-nya.
  • Wrap post ditunggu hingga 20 Februari 2014, linky akan tersedia pada 31 Januari 2014.

Kelas yang dipertandingkan:
  1. Featherweight / Kelas Bulu: membaca 1 - 4 buku
  2. Middleweight / Kelas Menengah: membaca 5 - 8 buku
  3. Heavyweight / Kelas Berat: membaca > 8 buku

Catatan: Adegan berikut dilakukan oleh profesional,
tidak ada buku yang terluka dalam proses pengambilan gambar


Selain kelas-kelas utama tersebut, ada pula Kelas Khusus:
  • Incredible Bulk: membaca minimal 1 (satu) buku dengan jumlah halaman >1000

Giveaway!
Pastinya, ada challenge ada giveaway :D

Peraturan giveaway:
Giveaway ini menggunakan sistem poin; nantinya akan dipilih 1 pemenang dengan poin tertinggi dan 1 pemenang yang dipilih secara random.
Jika ada 2 orang atau lebih memiliki poin tertinggi yang sama, maka akan diundi.

Perhitungan poin:
- Untuk setiap 1 buku yang dibaca & direview mendapat 1 poin
- Untuk setiap 1 buku yang masuk Kelas Khusus mendapat 2 poin

Di akhir periode, jumlah buku yang dibaca diakumulasikan dan jika berada pada:
Kelas 1: mendapat tambahan 1 poin
Kelas 2: mendapat tambahan 2 poin
Kelas 3: mendapat tambahan 3 poin
Kelas Khusus: mendapat tambahan 1 poin

Contoh perhitungan poin:
Lancelot berhasil mengalahkan, eh, membaca 3 buku di mana salah satunya >1000 halaman;
Buku a: 1
Buku b: 1
Buku c (>1000): 2
Kelas 1: 1
Kelas Khusus: 1
Total poin: 6

Hadiahnyaaa:
Untuk 1 pemenang dengan poin terbanyak
* 1 buah buku seharga maksimal $15 / Rp 150.000 *

Untuk 1 orang yang dipilih secara acak:
* 1 buah buku seharga maksimal $10 / Rp 100.000 *

Baiklah, para ksatria penakluk buku bantal, kalian punya waktu 1 tahun untuk menyelesaikan misi ini!

Selamat berjuang!!

===========
Tambahan:
Cara menentukan jumlah halaman.
Contoh buku: Harry Potter dan Relikui Kematian, penerbit: GPU
Ada beberapa cara untuk memastikan jumlah halaman, antara lain bisa dilihat di:

halaman tanda penerbit

web penerbit

Goodreads

===========

Daftar di sini:
Format: Nama @ Nama Blog
Contoh: Dessy @ Ngidam Buku




===========

Link Review di sini:
Format: Nama - Judul Buku by Pengarang - Jumlah Halaman
Contoh: Dessy - Jane Eyre by Charlotte Bronte - 688


Friday, February 8, 2013

Me & Dickens: A Beginning of Love

Warning
May contain spoilers from A Tale of Two Cities

*
Dear Mr. Dickens,

To be honest I really don't know what to say to you except; why did you do THAT to Sydney Carton?? WHY??!

Pardon me, oh where's my manner shouting at you in the beginning of a fan letter. Excuse me, I think I need to calm myself down a bit.

Okay, I'm alright now. Let's start all over again.

See, I'm a fan from Indonesia. My first ever encounter with your fictional characters was by watching Oliver Twist movie. The 1968 movie I believe. But I didn't watch it in that year, no, it was somewhere in the 80s. As a little girl, I was immediately in love with Oliver. However, I didn't recall myself of recognizing two words that sounded like "Charles Dickens", your name that is. I was completely unaware of you as the creator of that poor handsome little Oliver.

When an old Indonesian movie (still in the 80s or early 90s, don't ask me the title I can't remember it, I've tried, really) told a story of two men - very look alike - in love with the same woman, but when the first man is about to be executed the other takes his place as a sweet tragic sacrifice, as a token of his deep love, I didn't realize that the movie might be a loose adaptation of your A Tale of Two Cities.

Last year was the year when I finally read your book. I started it with A Tale of Two Cities. I struggled with your words, but I must say I love the story. Though I had perfectly guessed of how the story went (thanks to that old Indonesian movie I've told you previously), so I had prepared myself for you know - that moment, I couldn't help crying over Sydney Carton. Seriously, Mr. Dickens, WHY??!

This year, in your 201 anniversary, I'm reading The Old Curiosity Shop. My curiosity is awaken by the title. I have Great Expectation on the way too, expected to arrive very soon.

Currently reading

Well, having only read one of your books, I can't boastfully call myself an avid reader of your works. But I'm determined to eat all of them, Mr. Dickens. It might take me several years - judging from my current speed - but just watch me. I'll read them all, then one day I'll visit your museum. Meanwhile, I'm building my own Dickens museum.

Pardon my drawing, I'm not blessed with such a gift of an artist :p
Still under construction...
As you can see, the "museum" is under construction. Hopefully that little "town house" will be full of your writings. Apparently, Mr. Dickens, our love story is nowhere near finished. In fact, it's only just begun...
   
Regards,
Dessy

PS: I cc this letter to Fanda, I hope you don't mind. She's a big fan of yours, you know, so much that she's hosting this cool event celebrating your anniversary.



Wednesday, February 6, 2013

The Hunter: Memburu Sang Pemburu

The Hunter langsung dibuka dengan adegan seorang pria terbakar hidup-hidup. Kebakaran yang berlokasi di sebuah restoran keluarga itu tidak hanya merusak resto tersebut tapi juga kantor-kantor lain beberapa lantai di atasnya. Korban kemudian diduga dibunuh dengan cara dibakar dengan pemantik berpengatur waktu. Untuk memecahkan kasus ini, Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo mengerahkan segenap personil; termasuk di dalamnya Takako Otomichi dari Unit Investigasi Bergerak.

Takako, polisi wanita yang setahun lalu bercerai dari suaminya yang berselingkuh, dalam penyelidikan kasus ini dipasangkan dengan Tamotsu Takizawa, seorang sersan polisi paruh baya yang beberapa tahun silam bercerai dari istrinya yang pergi karena tak tahan hidup dengannya.
"Kalau begitu kalian pasangan sempurna. Pembenci laki-laki dan pembenci wanita." ~ Watanuki, hal. 207

Meski di permukaan kerja sama mereka tampak cukup lancar, keduanya mengalami kesulitan untuk saling beradaptasi. Takizawa sebal harus bekerja sama dengan wanita karena merasa tidak bebas, harus banyak menahan diri; dalam beberapa kesempatan ia susah payah tidak merokok di mobil karena ingin menghormati Takako, juga tidak nyaman bersenda-gurau jorok ala pria jika ada Takako di dekatnya. Sebaliknya Takako yang dalam hati menjuluki Takizawa "penguin kaisar" juga tidak nyaman dan memutuskan untuk acuh dan tak mau kalah dengan sikap Takizawa yang cenderung tak ramah.

Belum lagi kasus pria terbakar itu terungkap, muncul korban-korban baru yang mati diterkam hewan - seekor anjing serigala (hasil kawin silang anjing dengan serigala). Satu benang merahnya; bekas luka gigitan yang tampak pada korban-korban tersebut ternyata sama dengan bekas gigitan hewan pada paha pria yang terbakar hidup-hidup di restoran itu.

Sambil berusaha membenahi kembali hidupnya yang kacau semenjak perceraian, Takako berusaha menjadi partner yang baik bagi Takizawa demi terpecahkannya kasus ini. Di lain pihak, Takizawa yang juga memiliki masalah di rumah dengan ketiga anaknya, lama-lama mulai menghargai Takako sebagai partner kerja yang kompeten. Kesolidan keduanya menghadapi ujian final ketika Takako dengan keahlian bersepeda motornya mendapat tugas mengejar si anjing serigala untuk mencegahnya membunuh lagi.

*
Bagaimanapun, sampai saat ini, jenazahnya masih terbaring di kamar mayat kota tanpa ada yang mengakui. Pada akhirnya, apa arti hidupnya yang sebenarnya? ~ hal. 193

Sedari awal tampaknya Asa Nonami memang tidak merancang novel ini sebagai kisah di mana para pembaca dibuat sibuk menebak-nebak siapa pelakunya di antara nama-nama yang tampil. Kalau ini yang dicari, saya sarankan sebaiknya pilih novel-novel Agatha Christie atau Pembunuhan Zodiak Tokyo saja, karena hal tersebut tidak akan bisa didapatkan dalam karya Nonami ini.

The Hunter meminta pembaca mengikuti petualangan serta sepak terjang seorang Takako Otomichi dan menikmati setiap detilnya. Menarik bagaimana penulis menggambarkan pasangan detektif Otomichi-Takizawa dengan manusiawi. Profesi detektif kepolisian tidak hanya soal melacak penjahat, sehingga pembaca tak cukup hanya disuguhi dengan rapat-rapat berbahasa cerdas dan teknis membahas petunjuk, teori dan taktik. Detektif polisi juga profesi yang melelahkan, begitu menguras waktu dan tenaga hingga keluarga mungkin akan merasa tertinggal dan tak tahan; sisi ini jugalah yang ditampilkan Nonami dalam The Hunter.

Novel ini seakan hendak memperlihatkan bagaimana manusia menjalani kehidupan. Setiap karakter seperti merepresentasikan sisi yang berbeda. Ketika ditimpa kemalangan, kesedihan, pengkhianatan, kebanyakan orang - seperti Takako dan Takizawa - akan melanjutkan hidup, tetap menyibukkan diri dengan pekerjaan mereka sambil berupaya mengobati luka. Namun, beberapa orang terlalu rapuh hingga terpuruk dalam kecanduan obat-obatan atau berusaha bunuh diri. Dan beberapa lagi, menjadi gelap mata dan menghimpun energi justru untuk merencanakan dan melakukan pembunuhan...
Semakin dalam luka itu, semakin lama sembuhnya. Rasa takut terhadap penyembuhan hanya semakin memperdalam luka itu ~ hal. 19
Beginilah cara orang-orang hidup. Bahkan setelah dikhianati suami atau istri atau anak mereka, bahkan setelah diperdaya, mereka terus melanjutkan hidup. Mereka mungkin hidup dengan penuh kesedihan dan mengalami kepedihan, namun mereka terus melanjutkan hidup... ~ (Takako) hal. 418

Karena pendekatannya yang sentimentil, apa boleh buat, saya berurai air mata di jelang akhir cerita. Terlanjur terjalin hubungan antara saya dengan Topan si anjing serigala. Terlanjur pula saya menikmati kebersamaan dengan Takako hingga ketika sampai di baris-baris akhir kisah, saya jadi penasaran bagaimana kehidupan detektif wanita itu selanjutnya.

CB400SF (Super Four), model motor yang dipakai Takako untuk mengejar Topan | Sumber
XJR1200, motor Takako | Sumber

Novel yang berjudul asli Kogoeru Kiba peraih Naoki Prize ini sudah diadaptasi ke dalam beberapa film; Kogoeru Kiba (2001), Onna Keiji Otomichi Takako ~ Kogoeru Kiba (2010), dan Howling (2012). Dua judul pertama merupakan film televisi yang diputar di stasiun tv NHK dan TV Asahi, sedang judul terakhir merupakan film Korea.

Yuki Amami, pemeran Takako Otomichi dalam film produksi NHK 2001 | Sumber
Howling (2012), film Korea adaptasi dari novel The Hunter | Sumber

GPU menerbitkan The Hunter dengan desain cover yang keren, dan terjemahan yang enak dibaca. Sayangnya ada beberapa typo seperti; "Horkawa" - Horikawa (h.250), "benzyol" - benzoyl (h.251), "CB499" - CB400 (h.466), "Kasara" - Kasahara (h.519). Lalu ada "histris" dan "mistrius" untuk "histeris" dan "misterius", khusus yang ini karena munculnya tak hanya sekali, saya jadi penasaran apa memang bahasa Indonesia-nya telah berubah menjadi demikian. Tapi kalau "mIstrius" (h.264) sudah pasti typo karena menggunakan huruf 'm' kecil dan 'i' besar. Ada pula di hal. 363 di mana tertulis "keracunan gas CO2" sedangkan di hal. 360 tertulis "keracunan karbon monoksida"; nah jadi mana yang benar; karbon monoksida atau dioksida?

salah satu jenis anjing serigala berbulu abu-abu, seperti Topan ya | Sumber

Saya juga sempat bingung dengan nama Topan. Karena nama-nama Jepang yang bertebaran di sini, ketika pertama kali membaca "Topan" saya jadi berpikir apa namanya diambil dari semacam nama roti (pan)? >,< Tapi rupanya ooh ini terjemahan Indonesia dari "Hayate" XD

Betapapun, toh saya menikmati buku ini. 4 cangkir kopi untuk Takako dan Takizawa yang sudah kelelahan mengejar pembunuh, serta untuk Hayate anjing serigala yang tampan dan setia itu.



Judul: Pemburu (The Hunter)
Judul asli: Kogoeru Kiba
Penulis: Asa Nonami
Penerbit: GPU
Penerjemah: Julanda Tantani
Desain sampul: Eduard Iwan Mangopang
Format: Softcover
Cetakan: 1, Desember 2012
Halaman: 536
ISBN: 978-979-22-8969-5