Wednesday, April 15, 2015

Reading Challenge & Giveaway Hop Winners

Baiklah, terima kasih untuk semua yang udah ikut meramaikan Reading Challenge Children & Young Adult Literature, serta Giveaway Hop kami. Moga menambah wawasan tentang bacaan anak & remaja, serta menumbuhkan kembali jiwa muda kita ^^

Oke, sekarang saatnya pengumuman pemenang!

Reading Challenge
Untuk pemenang Reading Challenge; yaitu yang berhasil membaca buku bertema anak & remaja terbanyak selama 13 hari adalah:

Astri Nardi (@astri_nardi)
yang berhasil membaca 20 buku, total poin 160
Syelamaatt!

Untuk Astri, langsung hubungi arimifauziyyah(at)gmail(dot)com yaa paling lambat 17 April 2015, pukul 09.00

Giveaway Hop at Ngidam Buku
Nah yang ini pemenang giveaway-nya Ngidam Buku. Selamat untuk...

Nurina Widiani (@KendengPanali)
yang katanya pernah bercita-cita kalo punya anak cowok mau dikasih nama Hawkeye, meski akhirnya ga jadi XD Gapapa, biar bukan Hawkeye tapi moga lebih pinter dari dia yaa ;)

Buat Nurina, silahkan kirim Nama&Alamat lengkap, No.HP, serta judul buku pilihan, ke theysee(at)hotmail(dot)com ya.
Untuk pilihan bukunya di sini: http://www.bukabuku.com/searches/index/query:imung
Dan di sini: http://www.bukabuku.com/searches/index/author:Robert%20Arthur
Silahkan pilih 1 judul ya.

*

Selamat sekali lagi pada pemenang!

Remember,
Find the inner child in us, stay young at hearts;)

Sampai jumpa di event-event selanjutnyaaa

Saturday, April 4, 2015

Aksi Detektif Cilik Tanah Air (+ Giveaway!)

Ketemu lagi di bahasan tentang detektif cilik, dalam rangka meramaikan event ultah BBI Around The Genre. Kalo kemaren kita jalan0jalan keliling dunia menemui detektif-detektif cilik mancanegara, sekarang kita berpetualang di tanah air bareng detektif-detektif cilik asli Indonesia.

Sebenarnya detektif cilik lokal lumayan banyak, tapi karena keterbatasan bacaan saya selama ini, hanya beberapa saja yang benar-benar saya ikuti sepak terjangnya (dari kecil saya selalu membanggakan diri sebagai kutu buku yang banyak membaca, tapi tetap saja masih lebih banyak yang belum saya baca *aahh...)

Siapa saja mereka?

Trio Tifa
(Bung Smas)

Trio Tifa, trio yang tinggal di Jakarta ini namanya diambil dari nama anggotanya yaitu Tress, Iwon, dan Fia.

Tress Ragapadmi adalah anak perempuan dari keluarga kaya Haryosebrang, duduk di kelas 6 SD. Seharusnya sudah SMP, tapi karena terkena sakit tifus ia gagal mengikuti ujian sekolah, hingga harus mengulang. Ayahnya pemimpin surat kabar Harian Gegap, darinyalah Tress tampaknya menemukan ketertarikan di dunia jurnalistik. Tress sangat pandai melakukan wawancara. Maka di trio ini, untuk urusan mengorek keterangan, Tress-lah jagonya.

Iwon, panggilan untuk Kliwon, teman sekelas Tress. Sama seperti Tress, ia juga semestinya sudah masuk SMP, tapi pernah tidak sekolah satu tahun karena tidak ada biaya, sampai akhirnya pindah ke Jakarta untuk tinggal bersama kakak perempuannya yang sudah menikah. Kondisi ekonomi mereka sangat pas-pasan, karenanya Iwon tahu diri dan menunjukkan rasa terima kasihnya dengan bekerja giat menjadi asisten Bang Ifar - kakak iparnya - yang seorang tukang foto. Karena kemampuannya memakai kamera, Iwon adalah juru foto Trio Tifa.

Iwon sangat sayang pada keponakannya yang masih bayi, yang sering membuat Iwon kelihatan seperti mata duitan - sedikit-sedikit minta imbalan berupa uang - demi membantu kakaknya membelikan susu untuk keponakan tersayangnya itu.

Fia, panggilan untuk Marfiati. Seumur dengan Tress dan Iwon namun sudah duduk di bangku SMP. Gadis kecil yang pandai menulis fiksi. Tulisan-tulisannya sering dimuat di majalah Karib. Malah, Fia sudah punya penggemar yang selalu menanti-nanti cerpen karangannya. Imajinasinya sangat bebas, seringkali proses penyelidikan Trio Tifa bermula dari imajinasi Fia tentang suatu kejadian.

Ayahnya mantan napi, rumah mereka agak miring, sehari-hari Fia membantu di pasar burung untuk mendapatkan tambahan uang. Meski begitu, ia sama sekali ga minder, satu hal yang selalu membuat Tress kagum padanya.

Dalam beraksi, Trio Tifa sering dibantu oleh Pak Tohar, supir keluarga Haryosebrang.

Trio Tifa dan Noni, terbitan Gramedia

Noni
(Bung Smas)

Noni, nama aslinya Prita. Gadis tomboy asal Semarang, terkenal se-Krapyak. Punya dua kakak lelaki bernama Anggada dan Anila, yang meski sayang pada Noni tapi sering dibuat jengkel karena kenakalan gadis itu.

Noni digambarkan selalu memakai kaus berlengan (yang sampai lamaaa baru saya sadari maksudnya t-shirt :p) dan celana pendek. Rambutnya pendek berpotongan ala Lady Di. Ketika dicetak ulang oleh Dar Mizan (yang mentok hanya sampai seri ke-3), diganti menjadi ala Krisdayanti, yang malah bikin bingung lha wong rambut KD kan ganti-ganti, mungkin maksudnya Yuni Shara ya :D Cepat tanggap dalam melakukan analisis dan aksi, maupun mengorganisir teman-temannya, yang semuanya manut sama dia; ga muda ga tua. Sayangnya pinter banget ngelesnya, keras kepala, suka membantah. Meski begitu, ia sering menyesal kalo dirasanya sendiri kenakalannya keterlaluan. Dasarnya dia adalah anak yang lembut, apalagi kalo sudah berurusan dengan Eli, temannya yang yatim piatu.
Apakah pengemis ini Godek yang menyamar?
Hal yang menarik dari petualangan Noni adalah dia selalu bekerja sama dengan seorang pemuda yang dipanggil dengan nama Godek; seorang buron. Ia buron meski sudah insyaf dari dunia hitam. Menolak menyerahkan diri atas fitnah pembunuhan yang ditimpakan padanya, memilih menjadi buron yang diam-diam membantu polisi - melalui Noni - membekuk penjahat. Godek lihai menyamar. Di sinilah bagian yang saya suka; menebak-nebak dari sekian tokoh yang muncul, sebagai siapakah Godek menyamar.

Pulung
(Bung Smas)

Masih dari Bung Smas, satu lagi detektif cilik yang menjadi salah satu favorit saya; Pulung. Tinggal di desa, Pulung adalah anak lelaki sulung dari 2 bersaudara. Berbeda dengan adik lelakinya, Polan, Pulung cenderung terlihat nakal dan keras. Rambutnya kaku, ada codet bekas luka di kelopak mata kirinya yang membuat mata kirinya kelihatan lebih kecil dari yang kanan. Meski mewarisi wajah lembut ibunya, rambut dan bekas luka itu membuatnya makin terlihat seperti bocah bandel.

Rajin ke langgar untuk mengaji, membantu mengisi kolah di sana, sekaligus belajar silat. Berada di bawah asuhan bapak yang keras dan ibu yang lembut, Pulung seperti gabungan keduanya. Dari luar seperti sulit diatur, tapi hatinya lembut luar biasa. Setiap kali membaca kisah Pulung pasti ada momen di mana saya berkaca-kaca, mewek.

Dalam memecahkan kasus, Pulung sering sengaja bersaing dengan pamannya yang polisi, yang sejak naik pangkat memaksanya memanggilnya dengan sebutan Oom Wi. Namun bukan Pulung kalo menurut. Dia tetap menyebutnya dengan sebutan Si Man (singkatan dari 'Paman'), sebutan akrab baginya untuk Oom Wi.

Saya menyukai nuansa kesederhanaan dari serial Pulung. Juga sifat Pulung yang lembut dan agak melankolis (sering mengenang Nansy, sobatnya yang sudah meninggal), namun sengaja atau tidak sering ditutupinya dengan bersikap acuh dan nyelekit. Dari semua detektif cilik yang pernah saya baca - baik lokal maupun mancanegara - Pulung-lah (selain juga Noni) yang paling ingin saya lihat versi dewasanya (ehm)

Kelompok 2&1
(Dwianto Setyawan)

Tiga detektif cilik yang juga favorit saya; Yan, Dede dan Ira, yang tergabung dalam Kelompok 2&1.

Yan (Hardian) dan Ira kakak beradik Mintaraga, digambarkan sebagai anak-anak dari keluarga ideal; ayah dan ibu yang baik dan jujur, yang selalu mampu mengajarkan Yan dan Ira nilai-nilai hidup yang baik, keadaan ekonomi yang meski tidak kaya tetapi cukup. Dari keluarga semacam inilah tumbuh Yan, kakak lelaki yang pandai dalam deduksi, dan pengayom. Serta Ira adik perempuan yang lembut namun tidak penakut.

Dede Sofyan lain lagi. Anak lelaki berkacamata ini berasal dari keluarga kaya, namun kurang mendapat waktu dari kedua orang tuanya. Ayah ibunya selalu sibuk, bahkan di waktu-waktu mereka berjanji hendak jalan-jalan dengan Dede pun suka mereka batalkan karena urusan pekerjaan. Ini membuat Dede tumbuh menjadi anak yang meski dasarnya baik tapi pemberontak. Untunglah ia berada di tengah-tengah Yan dan Ira, sering main ke rumah kedua sobatnya itu meredam sifat kerasnya. Meski Yan lebih baik dalam memikirkan kasus, Dede lah yang lebih cepat memutuskan suatu tindakan.

Yang membuat saya suka dengan mereka? Karena mereka ke mana-mana naik sepeda :D Alasan yang sederhana, tapi gambaran inilah yang sangat representatif dengan saya ketika kecil dulu. Makanya saya merasa dekat dengan petualangan mereka.

Imung
(Arswendo Atmowiloto)

Dalam ingatan saya, Imung sering terlibat dalam kasus yang agak lebih serius dan lebih 'syeram' dibanding detektif-detektif cilik lain. Anak lelaki yang agak slengekan, dengan ciri-ciri korengan di lutut, tapi kepandaiannya mengalahkan polisi.

Imung edisi jadul vs edisi baru

Terbit pertama kali pada 1979 oleh penerbit Gramedia, baru-baru ini Imung dicetak ulang oleh penerbit Plot Point, dengan ilustrasi cover yang menampakkan wajahnya yang bisa dibilang jadi keliatan ganteng, dengan tetap mempertahankan ekspresi agak bandelnya :D Sayangnya saya belum sempat baca edisi baru ini (:p) jadi kurang tau juga seberapa jauh Imung sudah dimodernisasi. Apakah dia masih korengan? (Ini detil yang bikin saya penasaran sama cetulnya, soalnya anak jaman sekarang apa ada yang masih korengan dan tahu apa itu koreng XD) Yang sudah baca, kasitau yaa :D

*

Itulah dia beberapa detektif cilik lokal yang mewarnai hari-hari saya di masa lalu (dan juga kini). Masa kecil saya tidak akan sama tanpa mereka. Kelucuan, kesederhanaan, kecepatan berpikir dan bertindak, serta mengatur strategi, dengan sedikit bumbu benih-benih romansa. Aahh... indahnya masa muda (mulai melow)

***

Baiklah, tunai sudah dua posting tentang detektif cilik dan remaja, untuk meramaikan event Around The Genre BBI. Semoga menghibur dan mengembalikan semangat muda kita semua ^_^9

Sekarang waktunya Giveawaayy

- Tulis di kolom komen, detektif cilik mana (lokal maupun mancanegara) yang pernah/masih jadi favorit kamu. Ceritain singkat aja. Boleh komen di posting ini, atau di posting Around The World with Young Detectives.
Referensi:
Detektif cilik mancanegara: di sini
Detektif cilik Indonesia: di sini dong aah
- Jangan lupa tinggalin data diri (email, twitter)
- Hadiah (pilih salah satu):
1 buku Imung, cetak ulang penerbit Plot Point. Sampai saat ini sudah ada 4 judul yang terbit, kamu boleh pilih satu judul, ATAU
1 buku Trio Detektif, cetak ulang penerbit GPU, sudah cukup banyak judul yang dicetul, pilih satu judul aja ya.
- Pemenang akan dihubungi via email atau twitter.
- Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
- Ditunggu sampai 12 April 2014 aja. Pengumuman 15 April 2014.


Ikuti juga giveaway di blog-blog ini yaa. Rugi bingitz kalo ga ikutan






Friday, April 3, 2015

Around The World with Young Detectives




Hidup selalu lebih menggairahkan dengan sedikit misteri. Tak terkecuali di masa kecil. Saya banyak 'berkenalan' dengan detektif-detektif cilik di sepanjang perjalanan saya sebagai kutu buku. Mereka tersebar di berbagai benua di dunia. Yang saya sebut di sini, hanya sebagian dari mereka.


Siapa favoritmu?

Amerika

Nancy Drew
Nancy Drew movie
Lahir dari Edward Stratemeyer, karakter Nancy Drew bertahan puluhan tahun di bawah asuhan berbagai penulis bayangan yang memakai nama Carolyn Keene. Mulai muncul di 1930, Nancy Drew adalah gadis 16 tahun yang ga bisa menahan diri melibatkan dirinya ke dalam misteri. Seiring waktu, Nancy Drew pun menjadi lebih dewasa dan mulai punya pacar. Setting cerita pun dibuat mengikuti jaman, beradaptasi dengan selera remaja yang terus berkembang. Ga heran Nancy Drew masih terus eksis hingga sekarang.

Encyclopedia Brown
Nama aslinya Leroy Brown. Tapi saking canggihnya otaknya orang-orang di sekitarnya memanggilnya Encyclopedia. Kasus-kasus dalam serial Encyclopedia Brown adalah jenis "pecahkan sendiri misterinya", di mana pembaca bisa ikut main detektif-detektifan dengan berusaha menjawab kasus-kasus bersama Encyclopedia. Di akhir buku, kita bisa mencocokkan jawaban dengan bagaimana Encyclopedia menyelesaikannya.


Hawkeye Collins & Amy Adams
Bisa dibilang ini salah dua detektif cilik favorit saya :D Hawkeye si kacamata yang cermat dalam observasi dan menuangkannya ke dalam sketsa, dan Amy si rambut merah dengan cepat menemukan sesuatu yang janggal dari gambar sketsa Hawkeye. Bersama mereka memecahkan misteri-misteri yang terjadi di kota kecil di mana mereka tinggal, sebuah kota fiksi di area Minnesota.
Amy&Hawkeye, biasa deh masa kecil dulu ga tahan liat gambar nganggur langsung dikelir aka diwarnai :D
Peta Lakewood Hills, sangat berguna dalam memecahkan beberapa kasus

Juga ditulis oleh berbagai penulis bayangan di bawah nama M. Masters, seperti halnya Encyclopedia Brown, serial Hawkeye&Amy menantang pembaca ikut memecahkan misteri. Yang unik, pembaca dilatih mencocokkan informasi dalam bentuk tulisan dan gambar. Di bagian akhir buku terdapat jawaban kasus yang ditulis terbalik, yang harus dibaca di depan cermin atau dihadapkan ke cahaya.

Trio Detektif
Masih di Amerika, kita ga bisa engga menyebut 3 remaja pria ini; Jupiter Jones (Jupe), Peter Crenshaw (Pete), dan Robert Andrews (Bob) yang tergabung dalam Trio Detektif. Jupe adalah otaknya trio ini. Pete yang atletis (ehm), aslinya sih sering ogah nyerempet-nyerempet bahaya bareng kedua temannya tapi apalah trio ini tanpa dia yang bodi atletisnya sering berguna di banyak situasi. Jujur sih, dulu (mungkin sekarang masih) saya naksir banget sama Pete. Sementara Bob, cowok berkacamata ini bertugas di bagian riset dan dokumentasi. Sehari-harinya mereka berkantor di bengkel barang bekas milik paman Jupe.

Meski di sampul buku ada nama Alfred Hitchcock, serial ini tidak ditulis oleh beliau. Nama Hitchcock hanya dipakai untuk tujuan promosi. Makanya, sekarang ketika serial ini dicetak ulang oleh penerbit Gramedia, nama Hitchcock sudah tidak tercantum lagi, dikarenakan "masa kontrak" pemakaian nama sudah habis.

Eropa

Lima Sekawan
Terbang ke Eropa, pemberhentian pertama kita di Inggris, di mana penulis buku anak yang sangat aktif Enid Blyton berada, bersama Lima Sekawan-nya. Kalo kamu seumuran saya (ish sensitif ngomongin umur), kayanya masa kecilnya pasti pernah diwarnai sama petualangan Julian, Dick, Anne, George dan Timmy ini. Petualangan mereka biasanya ketika libur sekolah, di mana mereka berlibur di pedesaan, lengkap dengan acara piknik naik sepeda berbekal limun dan kue jahe. Hadeuh, saya lemah deh sama setting yang begini *seruput air jeruk, gantinya limun.

Julian yang tertua, digambarkan sebagai remaja yang bertanggung jawab. Dick, agak banyol. Anne yang termuda agak pemalu dan penakut. Sementara George yang nama aslinya Georgina adalah sepupu mereka bertiga, gadis tomboy penyuka petualangan. Sedang Timmy, adalah anjing milik George.

STOP
Melipir ke Jerman, ada STOP; Sporty, Thomas, Oskar, Petra, 4 remaja yang sering terlibat kasus-kasus yang seru. Aslinya nama kelompok ini di Jerman sana adalah TKKG, singkatan dari Tim, Karl, Klößchen, Gaby. Tapi karena singkatan dan nama-namanya syulit, jadilah diubah menjadi STOP.
Edisi Indonesia vs edisi Jerman
Salah satu STOP edisi Indonesia terbitan Gramedia, ada bonus kartu pos STOP movie-nya

Sporty (nama aslinya Peter Carsten), sesuai julukannya, sporty banget, jago judo dan voli. Thomas, si kacamata. Oskar, si penggemar coklat yang agak bulet. Dan Petra si cantik pirang bermata biru dan berbulu mata lentik, yang juga pecinta binatang terutama anjing (hadeh sempurna banget ya cyiin ni cewek. Ga heran dulu saya ngimpi-ngimpi jadi dia XD). Karena segmennya remaja, agak-agak ada bumbu romance di sini, bisa ditebak antara Sporty dan Petra.


Afrika



Precious Ramotswe
Meluncur ke Afrika kita ketemu Precious Ramotswe, detektif cilik karangan Alexander McCall Smith. Anak perempuan - yang tinggal di sebuah daerah di bagian bawah Afrika jika digambarkan di peta - ini memulai karir detektfnya sejak usia 9 tahun. Kasus-kasus Precious cilik relatif sederhana. Cocok untuk dibacakan ke anak-anak, dikarenakan bahasanya pun terasa seperti bahasa orang tua bercerita pada anak.

Kelak ketika dewasa, Precious akan mendirikan agensi detektif wanita The No. 1 Ladies Detective Agency.




Asia


Conan Edogawa
Akhirnyaaa sampailah kita ke Asia. Di sini tentu saja kita bertemu Conan Edogawa, yang aslinya adalah Shinichi Kudo yang dikutuk, eh, diracun jadi kecil. Untungnya, otaknya masih sempurna. Bareng bocah-bocah ribet dan ribut Genta, Mitsuhiko, Ayumi dan Ai (yang senasib dengan Conan merupakan gadis yang diracun jadi kecil), Conan memecahkan kasus-kasus sederhana namun tak jarang juga lumayan serius.



Hajime Kindaichi
Ini mungkin detektif remaja dengan kasus-kasus paling seram di antara semua detektif yang saya sebut di sini. Berdarah-darah, penuh konflik psikologis. Sayang sekali di serial ini sih saya sukanya sama Akechi, yang karena dia udah dewasa ga bisa dibahas di sini *mendesah masygul.


Daaan...

Tibalah kita di negeri tercinta kita, Indonesia. Kata siapa di Indonesa ga ada detektif-detektif cilik yang jagoh? Ada! Siapa mereka, tunggu ulasannya BESOK!

PS: Komen di posting ini juga akan diperhitungkan dalam Giveaway. Untuk peraturan giveaway, sila mampir di sini

Wednesday, April 1, 2015

13 Days Reading Children & YA Literature


Rules:
1. Tantangan membaca ini terbuka untuk siapapun yang berdomisili di Indonesia. Blogger ataupun non-blogger. Memiliki akun Goodreads maupun tidak.
2. Mendaftarkan diri di => formulir ini.
3. Dalam 13 hari ke depan membaca novel-novel yang masuk ke dalam kategori Children’s dan Young Adults, minimal 1 buku.
4. Laporkan progress bacaanmu di formulir ini. Form ini terdapat di seluruh blog grup CL/YA.
5. Form yang diisi lewat dari tanggal 13 April pukul 23.59 WIB tidak diakumulasikan ke dalam perhitungan poin.

Prize:
Voucher buku senilai Rp. 250.000,- untuk 1 orang pemenang dengan perolehan poin terbanyak.

Points:
1. Tiap 1 buku yang dibaca (dan mengisi formulir progress dengan menyertakan judul buku, penulis, dan premis cerita) mendapatkan 5 poin.
2. Tiap resensi yang dibuat dari buku yang telah dibaca, akan mendapatkan tambahan 3 poin. (Resensi di Goodreads –full review, notes FB, atau blog. URL disetorkan ke formulir progress)

*

Jangan ketinggalan posting-posting seru dari blogger-blogger lain ini;