Monday, December 17, 2012

Sense and Sensibility

Cover edisi Penguin Deluxe - I want this!!
Saat Mr. Dashwood meninggal dunia, Norland Park - rumah yang selama ini ditempatinya bersama istri dan ketiga putrinya - secara hukum harus jatuh ke tangan putra pertamanya - John Dashwood - dari istri pertama. Maka ketika John Dashwood beserta istrinya Fanny pindah dan menempati rumah tersebut, keadaan menjadi tidak nyaman bagi Mrs. Dashwood dan putri-putrinya; Elinor, Marianne, dan Margaret.

Kepindahan Fanny ke Norland, di sisi lain, mempertemukan Elinor dengan Edward Ferrars - kakak lelaki Fanny. Elinor dan Edward dengan cepat menjadi akrab. Namun ketika akhirnya Mrs. Dashwood mendapatkan rumah di tempat lain, Elinor terpisah dari Edward.

Di rumah baru, Barton Cottage, cinta bersemi pada Marianne. Di sana ia bertemu dengan pemuda bernama John Willoughby yang tidak hanya tampan tapi juga menyukai buku-buku yang sama, dan memiliki pemikiran dan semangat yang sama seperti Marianne. Marianne yang cantik, cerdas dan ceria juga menarik perhatian Colonel Brandon - pria 35 tahun yang kaya namun sayangnya terlihat membosankan bagi gadis itu.

Kedekatan Marianne dan Willoughby

Tentu saja urusan percintaan ini tidak sesederhana itu; karena kemudian ada Lucy Steele yang merupakan cinta pertama Edward dan Eliza Williams yang adalah sisi kelam Willoughby. Lalu ada pula Miss Grey dan Robert Ferrars, ikut andil dalam cerita.

Elinor (Emma Thompson), Marianne (Kate Winslet), Mrs. Dashwood (Gemma Jones) dalam film adaptasi Sense and Sensibility (1995) | Sumber

Sense and Sensibility bersentral pada dua bersaudara Dashwood; Elinor (19 tahun) dan Marianne (16 tahun). Elinor seorang gadis yang "memimpin" keluarga, selalu memakai akal sehat, memiliki penilaian yang lebih dalam, dan tenang. Mampu menyembunyikan perasaannya dan lebih memperhatikan perasaan orang lain. Dalam hal pria, Elinor menghargai kesederhanaan dan ketulusan.

Elinor
"At first sight, his address is certainly not striking; and his person can hardly be called handsome, till the expression of his eyes, which are commonly good, and the general sweetness of his countenance is perceived" ~ Chapter IV

Sedangkan Marianne, cerdas, ceplas-ceplos, ekspresif, menyukai buku dan musik. Tak seperti Elinor yang dengan mudah melihat kelebihan Edward yang sederhana atau Colonel Brandon yang tulus, Marianne menganggap kedua pria itu terlalu biasa. Ia tidak terlalu menghargai pria yang tidak punya selera bacaan dan musik yang setara dengannya, mudah terpesona pada pria yang pandai bicara dan seromantis dirinya.

Marianne
"To satisfy me, those characters must be united. I could not be happy with a man whose taste did not in every point coincide with my own" ~ Chapter V
"He may live twenty years longer. But thirty-five has nothing to do with matrimony" ~ Chapter VIII <== ini minta dipentung :)))

Meski agak bertolak-belakang, keduanya saling menyayangi dan melindungi. Marianne sangat marah ketika lukisan Elinor dihina oleh Mrs. Ferrars (ibunda Edward), dan sangat terpukul ketika mengetahui kakaknya itu begitu lama memendam kesedihan akibat cintanya pada Edward. Elinor pun, sangat cemas ketika Marianne sakit parah dan selalu tidak menyetujui hubungannya dengan Willoughby karena merasa pria itu tidak cukup tulus dan menyimpan rahasia.

Jane Austen juga membicarakan masalah uang dan pernikahan dalam novel ini. Bagaimana uang dan kekayaan akan selalu menjadi ganjalan dalam hubungan cinta. Ketika para karakter membicarakan pria atau wanita maka embel-embel jumlah kekayaan dan penghasilan harus selalu menyertai. Cinta yang romantis juga harus masuk akal, sulit untuk mengabaikan masalah uang dalam pernikahan.

Beberapa karakter pria yang ditampilkan dalam kisah ini juga menarik.
- John Dashwood yang sesungguhnya ingin menepati janji untuk merawat ibu dan adik-adik tirinya tapi mudah terpengaruh pada ketamakan istrinya, dan juga selalu memikirkan uang.
- Willoughby yang muda dan bergairah tapi lemah pula pada harta.
- Edward; sangat menjaga janji dan tanggung jawabnya bahkan pada wanita yang tidak terlalu sepadan, meski itu artinya harus mengorbankan perasaannya.
- Colonel Brandon yang matang dan tenang, mampu menjadi tumpuan dalam keadaan genting.

Edward (Hugh Grant), Willoughby (Greg Wise), Col. Brandon (Alan Rickman) dalam film adaptasi Sense and Sensibility (1995) | Sumber

Hal lain adalah tentang cinta kedua. Kadang yang pertama tidak berhasil. Ketika cinta pertama berlalu, jangan menutup hati pada cinta. Karena yang kedua, mungkin adalah yang sejati *aseek* Yang kedua gagal lagi? Ya terus dong ah cari yang lain jangan menyerah :D

Dan satu lagi; jangan cuma merasa, mengira bahwa dia mencintai kamu kalau dia ga bilang langsung ke kamu! Hati-hati, jangan-jangan kamu cuma ge-er! <= ini pesan singkat dari Elinor >_< (Meski sebenarnya Elinor sendiri agak tidak konsisten memegang prinsip ini)

Menarik bahwa pada suatu titik Sense and Sensibility sebenarnya menawarkan dua opsi ending; yang romantis atau yang praktis. Saya hampir yakin bahwa pilihan pertama yang akan diambil Miss Austen untuk salah satu heroine-nya, mengingat kisah roman punya kecenderungan seperti itu, tapi ternyata tidak; praktis dan berakal sehat lah yang menang *ngomong apa ini hayoo, baca dong bukunya! :p

3 cangkir kopi untuk dua bersaudara Elinor dan Marianne untuk perjalanan menemukan cinta mereka, 1/2 cangkir lagi untuk Edward Ferrars yang membuat nama Edward memiliki arti baru bagi saya ^_^



Judul: Sense and Sensibility
Penulis: Jane Austen
Pertama terbit: 1811
Format: ebook, oleh Project Gutenberg
Ilustrasi: Hugh Thomson

7 comments:

  1. Wah, Emma Thompson kayaknya ketuaan buat 19 tahun.. Hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi kayanya klo versi film ini secara general umurnya pada nambah deh :p tapi tetep cukup pas sih sesuai karakter

      Delete
    2. Pengen nonton juga. Pas beli dvd Emma sebenernya ada juga Sense and Sensibility, tp yang versi BBC. Kayaknya aku cocokan nonton drpd baca bukunya JA. Kalo baca kayaknya panjaaaang bgt.

      Delete
    3. Iya, yg males baca dengan nonton filmnya sebenernya udah dapet sih ceritanya, krn garis besarnya ga terlalu banyak event.
      Cuma klo baca bukunya lebih mendalami karakter, krn buku2 Austen emang tentang karakter sih bukan event.
      Trus klo nonton filmnya tanpa baca bukunya nasibnya suka sama ky nonton film2 Shakespeare, suka ga ngerti dialognya krn banyak kutipan buku :p

      Delete
  2. Oh ini to maksudnya nama Edward memiliki arti baru...muahahahaaaa :D
    Buku ini ada dalam timbunan, semoga bisa dibaca di tahun 2013. Kalo dilihat dari miniserinya kayaknya sih buku ini bakal jadi buku Austen favoritku, hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mwahaha *ngumpet di punggung Edward
      Itu miniserinya bikin penasaran bgt ih. Musti nonton bgt kayanya

      Delete
  3. Bagaimana cara download film ini?
    sya ma jadikan film ini skripsi, mohon bantuannya

    ReplyDelete