Mari mulai dengan buku pertama; Harry Potter dan Batu Bertuah.
Harry Potter anak yang malang. Yatim piatu, tinggal di lemari bawah tangga, dijahati sepupunya - Dudley - yang gendut, diomeli paman dan bibinya - Vernon dan Petunia Dursley. Namun keanehan demi keanehan sering terjadi dalam kehidupannya. Seperti ketika ia digunduli oleh bibinya, tiba-tiba esoknya rambutnya sudha tumbuh lagi. Lalu ketika pergi ke kebun binatang di hari ultah Dudley, ia malah bisa bicara dengan ular boa!
Kehidupan Harry segera berubah ketika surat dari sekolah sihir Hogwarts tiba. Iapun kini tahu bahwa ia adalah penyihir, lahir dari orang tua penyihir pula - James dan Lily Potter. Bahwa mereka meninggal karena dibunuh oleh penyihir jahat bernama Voldemort. Dan bahwa Harry secara ajaib selamat dari kutukan Voldemort, dan bahkan membuat penyihir yang-namanya-tak-boleh-disebut itu menghilang. Dengan kata lain, Harry Potter ternyata terkenal sekali!
"Ah, ya. Harry Potter. Selebriti baru kita." ~ Snape, hal. 170
Maka dimulailah hari-hari seorang Harry di Hogwarts. Punya teman-teman baru; ada Ron si rambut merah, Hermione anak perempuan yang pintar sekali sampai kadang nyebelin, Neville yang kikuk. Juga ada musuh-musuh baru pengganti Dudley; Draco Malfoy dan 2 pengikutnya. Dan tentu saja, petualangan seru yang tak akan didapatnya di rumah keluarga Dursley.
*
"Perlu banyak keberanian untuk menghadapi lawan, tetapi diperlukan keberanian yang sama banyaknya untuk menghadapi kawan-kawan kita." ~ Dumbledore, hal. 378
Ketika dulu pertama kali membaca Harry Potter, serta merta saya teringat pada serial Malory Towers Enid Blyton. Naik kereta ke sekolah, 4 asrama, persaingan antar asrama, olah raga yang khas, guru yang menyebalkan, murid badung yang suka bersiasat... Dengan kata lain, Harry Potter sebenarnya mengikuti pola kisah sekolah berasrama Inggris yang sudah umum ada. Namun dengan cerdasnya J.K. Rowling memberi unsur yang membuat semuanya jadi berbeda; sihir. Dari sana, plotnya pun semakin menguat dan rumit.
Bagian yang mengharukan bagi saya adalah ketika Harry, yang untuk pertama kalinya mempunyai uang dan dalam jumlah cukup banyak, membagi penganannya dengan Ron.
"Ayo, pastel ini untukmu," kata Harry, yang belum pernah memiliki sesuatu untuk dibagikan atau, malahan, orang lain yang bisa diajak berbagi. ~ hal. 128
Salah satu bagian penting dalam kehidupan Harry Potter di sekolah adalah ketika ia menjalani tes masuk asrama yang dilakukan oleh Topi Seleksi. Topi Seleksi dikisahkan mampu melihat potensi dalam diri setiap anak untuk kemudian menempatkan setiap anak ke asrama yang tepat. Sebelum melakukan seleksi, Topi Seleksi menyanyi yang isinya menceritakan tentang asrama-asrama dan penghuninya.
Topi Seleksi | Sumber |
Di sini saya merasa si Topi ini prejudice sekali. Dengan jelas ia menjelekkan Slytherin, dan menyatakan anak-anak di sana sebagai "licik", sesuatu yang agak kurang bijaksana menurut saya. Anak-anak belum apa-apa sudah dilabeli "licik", hingga memberi kesan mereka yang terpilih masuk Slytherin "pasti ga beres". Sesuatu yang mempengaruhi mereka dalam pergaulan antar asrama (meski memang itu sih tujuannya biar seru ceritanya :p) Sekalipun benar, sekolah macam apa yang membiarkan murid-muridnya tumbuh menjadi anak-anak yang seperti itu?
Buku pertama ini simpel dan fun. Cocok untuk bacaan anak-anak sebaya Harry, 10-11 tahun, karena kisahnya yang khas sekolah. Yang jelas, Harry Potter dan Batu Bertuah membuat setiap pembaca pasti ingin buru-buru membaca kelanjutannya, bahkan meskipun ia sudah membaca untuk kesekian kalinya.
Judul: Harry Potter dan Batu Bertuah
Judul asli: Harry Potter and The Sorcerer's Stone
Penulis: J.K. Rowling
Penerbit: GPU
Penerjemah: Listiana Srisanti
Cetakan: 12, Februari 2002
ISBN: 979-655-851-3
Format: Softcover
Halaman: 384
*
Nah, yang merasa udah baca Harry Potter dan Batu Bertuah berkali-kali, yang udah hapal mati setiap kalimatnya, coba dites dulu. Yang nilainya 100 dapet Cokelat Kodok!
1. Apa warna jubah yang dikenakan Dumbledore & McGonagall ketika bertemu di Privet Drive?
2. Apa permen Muggle kesukaan Dumbledore?
3. Dari mana asal ular yang berbicara dengan Harry di kebun binatang?
4. Kue apa yang diberikan Hagrid sebagai hadiah ultah Harry, dan terbuat dari apa tulisan 'Selamat Ulang Tahun'nya?
5. Apa nama toko burung hantu di Diagon Alley?
6. Apa jenis tongkat Harry, berapa ukurannya, dan berapa harganya?
7. Berapa selisih panjang (dalam senti) tongkat Voldemort dan Harry?
8. Tanggal berapa tahun ajaran baru dimulai?
9. Mata pelajaran apa yang gurunya hantu, dan siapa nama gurunya?
10. Apa yang kaudapat jika menambahkan bubuk akar asphodel ke cairan wormwood?
Kunci jawaban ada di bawah button-button reading event berikut...
*
Dibuat untuk event:
Yang tadi udah coba jawab pertanyaan di atas, sila cocokin jawabannya:
1. Dumbledore: ungu, McGonagall: hijau zamrud
2. Permen jeruk
3. Brasil
4. Kue coklat, hiasan dari gula hijau
5. Eeylops
6. Holly dengan bulu phoenix, 27 1/2 senti, 7 galleon emas
7. 33 1/2 - 27 1/2 = 6 senti
8. 1 September
9. Sejarah Sihir, Prof. Binns
10. Obat tidur
Yak yang dapet nilai 100 ngacuuung! *sebar-sebar Cokelat Kodok
Kalau menurutku sih Selecting Hat itu semacam psikotest gitu, untuk melihat karakter asli seorang anak. Karena meski masih 11-an tahun, tiap anak kan udah punya karakter dasar masing2. Selecting Hat cuma mengarahkan si anak lebih cocok di asrama mana supaya kegiatan belajarnya kondusif. Pada akhirnya belum tentu juga kan yg dari Slytherin pasti jahat, buktinya Severus Snape.... ;)
ReplyDeletedan Snape selama ini termasuk korban prejudice itu... hikz kesian kaan sebaik itu tapi selama ini disangka jahat.. *pelukan sama Snape
DeleteFun quiz nya hasek. Hahahaha
ReplyDeleteKerennn
ReplyDelete