Tuesday, December 4, 2012

Lupa Waktu Nikmati Buku di Jakarta

Menikmati Jakarta bukan hanya tentang keindahan bangunan-bangunan tuanya, keunikan budayanya, atau kuliner aneka rupanya, tapi juga kemeriahan dunia bukunya.

Toko buku bertebaran di ibu kota; dengan menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan masing-masing. Namun bicara buku bukan monopoli toko. Adalah pameran-pameran buku yang membuat warna Jakarta semakin semarak.

Ada beberapa pameran buku yang rutin diselenggarakan di Jakarta, memenuhi kalender tahunan ibu kota.

Di kuartal awal, ada Islamic Book Fair. Pameran buku-buku Islami ini biasanya hadir di kisaran bulan Maret. Pada pameran ini, penerbit mengeluarkan koleksi buku-buku seputar Islam; dari mulai Al Quran, buku pedoman ibadah, hingga novel-novel roman Islami. Tentu saja tak hanya buku, diskusi perbukuan Islam maupun bedah buku juga meramaikan pameran ini.

Memasuki pertengahan tahun ada Jakarta Book Fair, atau Pesta Buku Jakarta. Digelar di bulan Juni-Juli. Segala macam buku ada di sini. Harganya? Sudah pasti serba murah.

Terlewat 2 event sebelumnya? Tak perlu galau, karena di sepertiga akhir tahun ada Indonesia Book Fair yang diselenggarakan di sekitar Oktober-November.

Ajang perbukuan lain yang tidak kalah menarik adalah Festival Pembaca Indonesia (Indonesian Readers Festival / IRF), yang hadir di bulan Desember. Agak berbeda dengan pameran buku lainnya, festival ini adalah ajang berkumpul para kutu buku. Diperuntukkan bagi para pecinta buku baik individu, komunitas, perpustakaan maupun rumah baca untuk saling bertemu, dan tentu saja mempromosikan program masing-masing.

Pameran dan festival buku tersebut umumnya berlangsung 1-2 minggu, dengan dua kali akhir pekan. Jadi, bagi yang tak bisa hadir di hari kerja, tersedia kesempatan dua kali weekend. Terkecuali IRF, yang hanya diadakan 1 hari saja.

Jika sudah mengunjungi pameran buku, saya bisa lupa waktu. Ada banyak keriaan ketika mengunjungi pameran buku. Tidak hanya kebahagiaan karena berhasil membawa pulang banyak buku dengan harga murah, tetapi juga karena asupan ilmu yang didapat ketika menghadiri acara-acara peluncuran buku maupun diskusinya. Belum lagi kemungkinan bertemu penulis favorit, mendapat wejangan langsung dan menyimpan kenang-kenangan dengan berfoto bersama. Itu pula sebabnya, banyak juga yang datang ke pameran lebih dari satu kali (saya salah satunya :D).

Bersama Helvy Tiana Rosa di Islamic Book Fair

"Think Big!" pesan Asma Nadia

Kadang ada artis juga loh :D

Seriusnya Atiqah Hasiholan dan penulis Ayuwidya membubuhkan tanda tangan di buku

Menyerap inspirasi dari para penulis muda

Salah satu yang dipamerkan stand Perpustakaan Nasional

Tersedia photo-corner, boleh dong pose sama belanjaan :D

Tak heran, jika pengunjung pameran buku bukan hanya warga Jakarta. Banyak warga daerah lain sengaja mengunjungi Jakarta bertepatan dengan pameran buku agar bisa mampir juga ke sana. Tak jarang rombongan pelajar pun hadir dari luar ibu kota khusus untuk menjenguk pameran-pameran buku tersebut. Maka sesungguhnya pameran buku Jakarta merupakan salah satu potensi wisata MICE ibu kota.

Karena menghadiri pameran buku bukan hanya tentang belanja buku, dan karena pengunjung pameran buku di Jakarta bukan hanya warga ibu kota, maka pengaturan dan kepastian jadwal sangat diharapkan. Jangan sampai terulang misalnya, pameran ditiadakan satu hari karena sesuatu dan lain hal. Atau jadwal bedah buku A dengan penulis X dijadwalkan hari tertentu ternyata dimajukan, dimundurkan atau bahkan ditiadakan. Terbayang jika ada rombongan yang datang dari luar kota, tentu sangat mengecewakan bagi mereka.

Tiga dari empat acara buku yang saya sebut di atas selalu berlokasi di Istora Senayan yang cukup strategis, dengan HTM gratis. Selain cukup nyaman karena ber-AC, juga tersedia banyaaak bangku untuk beristirahat recharge energi :D Untuk fasilitas, saya cukup senang karena dalam beberapa kesempatan yang saya hadiri sudah ada mushola tambahan, dan juga mobil ATM. Yang terakhir itu membantu jika tiba-tiba terlalu banyak godaan di dalam >_<

Saya berharap ajang buku di Jakarta bisa menjadi agenda perbukuan internasional yang diperhitungkan. Dengan konsep dan materi yang semakin dikembangkan, tidak hanya warga luar kota tapi juga luar negeri bisa berdatangan ke pameran buku Jakarta. Siapa tahu kelak J.K. Rowling atau Cassandra Clare hadir juga di pameran buku di Jakarta, atau para penggila buku mancanegara ramai-ramai ikut berkumpul di IRF... ^_^

*
Tulisan ini dibuat untuk:


5 comments:

  1. Tolong cantumkan screen shoot twiit bukti bahwa postingan anda telah di twitt di twitter pribadi anda. Untuk tahapan berikutnya silahkan kirim data diri, alamat tempat tinggal, dan no telpon yang bisa dihubungi ke alamat email yang tertera dibawah.

    Terima kasih,
    VIVAlog
    putri.megasari@viva.co.id

    ReplyDelete
  2. Nggak kok, saya dari Solo tetep sering datang ke IBF, baik yg Indonesia maupun yg Islamic :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kaan iya kaan, yg dari luar kota juga suka dateng ke pameran buku Jakarta juga :D

      Delete
  3. akhir november saya datang ke jakarta gara2 ada diklat dari kantor, tapi sayang gak sempat ke IBF, tapi akhirnya saya nitip beberapa buku ke temen yang sempat kesana, lumayan juga.. :D Tahun depan diagenda-in ah bener2 kesana.. *curhat

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi untung bisa nitip ya :D
      ayoo dateng lagi tahun depan ;)

      Delete