Monday, May 30, 2011

The Vampire Diaries: The Struggle

Melanjutkan Buku 1 The Awakening, Stefan menghilang dengan membawa serta tuduhan atas penyerangan dan pembunuhan Mr. Tanner, salah seorang guru di Robert E. Lee Highschool. Elena tahu bukan Stefan pelakunya. Pasti Damon. Dan Stefan menghilang, ini pun pasti perbuatan Damon. Stefan tidak mungkin menghilang begitu saja setelah apa yang mereka bagi bersama hari itu; saat Stefan meminum darah Elena dan Elena meminum darah Stefan.

Namun Damon menolak memberi tahu, alih-alih ia mengatakan bahwa Stefan telah tewas. Tak menyerah, Elena pun meminta Bonnie mencarinya dengan kekuatan ramalannya. Ketika akhirnya ditemukan, Stefan pun diinterogasi polisi tapi tentu saja tidak ditemukan bukti apapun sehubungan dengan pembunuhan Mr. Tanner, namun itu tidak mengubah pandangan penduduk Fell's Church dan siswa-siswi Robert E. Lee begitu saja. Mereka tetap mencurigai Stefan. Dan Elena, yang mati-matian membela Stefan, berubah drastis kehidupannya; dari gadis terpopuler di sekolah, menjadi gadis paling tidak diinginkan kehadirannya.

Terkucil dari kehidupan sekolah, kecuali oleh sahabat-sahabatnya Bonnie dan Meredith, beban Elena tidak hanya sampai di situ. Damon telah memperlihatkan diri di kota. Kini ia terang-terangan melancarkan aksinya untuk mendapatkan Elena. Pesona Damon memikat semua orang, bahkan Bibi Judith - bibi Elena yang menjadi pengganti orang tuanya setelah mereka meninggal dunia - dan kekasihnya pun ikut-ikutan menjodoh2kan Damon dengan Elena.

Belum lagi soal buku harian yang hilang, mulai meneror Elena. Perbuatan jahat terencana Caroline dan Tyler yang bertujuan membuktikan keterlibatan Stefan dalam penyerangan pria gelandangan di bawah jembatan. Elena harus memperoleh kembali buku itu atau Stefan akan diusir dari kota. Tapi di mana buku itu? Pencarian pertama gagal total. Lalu Damon yang menawarkan diri untuk menemukan buku itu dengan syarat Elena harus mau bersamanya selama 1 jam. Haruskah ia menerima tawaran itu, menyerahkan dirinya pada Damon demi menyelamatkan Stefan?

Membaca The Vampire Diaries: The Struggle; saya dibuat cinta mati sama Damon.. :D Deskripsi tentang dirinya di awal-awal buku sukses menggambarkan keseksian Damon. Bahkan tanpa bayang-bayang Ian Sommerhalder (pemeran Damon dalam tv series-nya) pun, terasa banget betapa menawannya cowok vampir satu ini.

Tiba-tiba Damon tertawa, jantung Elena pun tersentak dan mulai berdebar kencang. Ya Tuhan, dia begitu indah. Tampan merupakan kata yang terlalu lemah dan tidak berwarna untuk menjabarkannya. Seperti biasanya, derai tawanya hanya bertahan sebentar. Namun, bahkan saat mulutnya berhenti bergelak, masih tersisa binar tawa di matanya.

Aaaww aaawww..!

Dalam buku ini hubungan antara Elena dan Damon berkembang. Stefan yang terlalu lemah setelah pertarungannya dengan Damon tidak terlalu mengambil peran. Elena banyak menutupi keadaan sebenarnya dari Stefan karena khawatir jika Stefan tahu kebenarannya, ia akan murka dan mencari Damon, sementara ia tahu Stefan tidak akan menang dari Damon.

Kekuatan psychic Bonnie pun semakin absah. Beberapa kali ia "terasuki" dan mengatakan hal-hal yang menjadi nyata, atau hal-hal tersembunyi yang tidak diketahui siapapun.

Satu-satunya hal yang mengganggu buat saya adalah Elena yang terlalu sering memberikan darahnya untuk Stefan dan Damon. Kayanya Elena ini cocok deh jadi bintang iklan obat penambah darah :p
 >.<

Seperti halnya The Awakening, The Struggle juga berakhir menggantung. Ga ada pilihan lain selain harus cepat-cepat beli Buku 3 atau saya bisa gelisah siang malam karena penasaran :p Tapi jatah belanja buku bulan ini udah habis, musti tunggu sampe akhir bulan depan T_T Oh, Damon wait for me yaah..

Judul: The Vampire Diaries: The Struggle
ISBN: 978-979-024-209-8
Penulis: L.J. Smith
Penerbit: Atria
Halaman: 282

2 comments:

  1. yang english lebih dalem bu.... buruan beli... hihihi *kompor

    ReplyDelete
  2. @iegha: saya versi terjemahan aja deeh :p

    ReplyDelete